Rabu 06 Apr 2016 10:27 WIB

Paris Gelar Pameran Rumah Napoleon

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Achmad Syalaby
Napoleon Bonaparte
Foto: bestpictureblog.com
Napoleon Bonaparte

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Museum tentara nasional Prancis menciptakan rumah tempat hidup terakhir Napoleon Bonaparte. Rumah itu dilengkapi furnitur dan barang-barang dari pulau terpencil Atlantik St. Helena ke Paris untuk pertama kalinya sejak dia diasingkan 200 tahun lalu.

Pameran yang dibuka Rabu (6/4) menawarkan suasana lembab dipenuhi tikus, Longwood House di mana kaisar menghabiskan tahun-tahun terakhirnya sebagai tahanan dari pemerintah Inggri. Rumah itu dipenuhi oleh buku dan souvenir.

Total ada 240 karya seni, perabot, benda-benda dan dokumen yang dipamerkan termasuk bak mandi Napoleon, tempat tidur, serangam dan topi terkenalnya 'bicorne'. Longwood House dilengkapi perabot rumah tangga sangat sederhana tapi Napoleon membawa 50 kotak benda pribadi, beberapa karya yang luar biasa termasuk porselen Sevres, ujar salah satu kurator Michel Dancoisne-Martineau.

"Pengunjung bisa mendapatkan sekilas dari pengasingan berdaulat, tempat yang buruk dan beberapa souvenir bagus," katanya dilansir dari CBS News, Selasa (5/4).

Mereka juga dapat menemukan barang-barang yang lebih intim, seperti gaun Napoleon, pakaian dalam dan sandal.Fitur pameran video dari Longwood House, telah menjadi milik negara Prancis sejak Prancis membelinya pada 1858. Setelah pameran Paris ini ditutup pada 24 Juli nanti, pecinta sejarah harus melakukan perjalanan ke St. Helena untuk mengunjungi rumah terakhir Napoleon. Bandara pertama di pulau Inggris kecil di tengah-tengah Atlantik Selatan akan dibuka bulan depan.

Napoleon hidup di pulau St Helena dengan rombongan sekitar 20 orang sejak 1815 sampai kematiannya pada 1821. Pada tahun-tahun pertama pengasingannya, dia menghabiskan banyak waktunya untuk menulis memoarnya. Namun, menurut Dancoisne-Martineau sejak 1818, Napoleon tidak memiliki ilusi lagi.

"Dari waktu ke waktu dia memiliki beberapa semburan aktivitas kecil, tidak untuk menulis tetapi untuk berkebun," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement