REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Operasional dan Teknis PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo mengatakan, pihaknya tidak bisa berspekulasi mengenai insiden tabrakan tersebut sebelum ada hasil investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Hingga saat ini, AP II dalam posisi menunggu hasil investigasi yang sedang dilakukan KNKT terkait tabrakan pesawat Batik Air dengan TransNusa di Bandara Halim Perdanakusuma pada Senin (4/4).
"Kami tidak bisa berspekulasi apa penyebabnya. Jika ada rekomendasi dari KNKT baru kita bisa bicara," ucapnya dalam siaran pers yang diperoleh Republika, Kamis (7/4).
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto mengaku masih mempelajari dan mendalami proses investigasi terhadap insiden senggolan Pesawat Batik Air dengan TransNusa di Bandara Halim Perdanakusuma, Senin (4/4).
"Kami masih mempelajari data nya. Yang jelas, kami masih dalam proses investigasi di lapangan," ucapnya.
Nantinya, begitu hasil investigasi keluar, KNKT akan mengeluarkan rekomendasi yang harus diikuti demi perbaikan sistem pelayanan agar insiden tersebut tidak kembali terulang.
"Rekomendasi KNKT nantinya akan diikuti untuk kemudian dilakukan pembenahan sistem pelayanan," lanjutnya.
Meski begitu, ia mengaku belum bisa menjelaskannya saat ini mengingat masih dalam proses investigasi.