Kamis 07 Apr 2016 22:39 WIB

Menteri Jonan Belum Berani Komentar Soal Petisi Dwi Ariyani

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ilham
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan
Foto: JAK TV
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan belum dapat berbicara banyak mengenai petisi online yang ditujukan pada Etihad Airways oleh salah satu penyandang disabilitas bernama Dwi Ariyani lantaran diturunkan saat hendak berangkat ke Swiss. Jonan mengaku belum melihat isi dari petisi tersebut.

"Gini, nanti saya lihat petisinya ya. Saya belum baca ya, saya tidak berani komentar," ujarnya di Kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (7/4).

Dwi diturunkan dari pesawat karena tidak membawa pendamping. Sontak ia terkejut mengingat posisinya yang sudah berada di dalam pesawat.

Jonan menambahkan, menurut sepengetahuannya, seharusnya penyandang disabilitas memiliki pendamping. "Atau dilaporkan khusus dari awal semestinya. Tapi, saya belum tahu petisinya untuk apa. Itu harus siapkan kursi roda, airport-nya, harus ada attendance-nya nanti," lanjutnya.

Meski begitu, Jonan menjanjikan akan menjawab keluhan dari Dwi setelah menelaah persoalan ini lebih dalam. "Coba nanti saya lihat. Nanti kita jawab," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo menduga ada kesalahan prosedur, terutama sejak Dwi di tempat check in hingga mengakibatkannya diturunkan dari pesawat. "Pasti ada kesalahan (prosedur)," ucapnya.

Ia menduga adanya kemungkinan maskapai tidak mengizinkan berangkat lantaran tidak ada pendampingnya, sehingga dianggap tidak memenuhi persyaratan. Hal ini, lanjutnya, terkandung dalam aturan International Air Transport Association (IATA) dan juga Peraturan Menteri Perhubungan dan tidak hanya untuk penerbangan internasional, melainkan juga penerbangan domestik.

"Iya memang harus ada pendamping," sambungnya.

Kendati begitu, ia masih akan mengkaji lebih lanjut mengingat terdapat hal yang cukup mengganjal terkait penurunan Dwi. "Sudah boarding ya. Harusnya saat check in itu sudah ditanya "Ini kenapa, apakah sakit baru, atau sudah lama? dan sebagainya, apa bisa berjalan sendiri? Jadi harusnya saat check in petugas tiketnya menanyakan itu," Suprasetyo menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement