REPUBLIKA.CO.ID, Pada 11 April 1996, pesawat dan helikopter Israel melakukan serangan udara di Beirut, Lebanon untuk pertama kalinya dalam hampir 14 tahun.
Sedikitnya lima jiwa tewas dan beberapa luka-luka dalam serangan di lembah Beka'a, benteng pertahanan Hizbullah Iklim al-Tuffah di Lebanon selatan, dan jalan antara Beirut, Sidon, dan Tyre.
Serangan dengan target Hizbullah yang pro-Iran tersebut merupakan balasan atas tembakan roket dua hari lalu di permukiman Israel utara. Juru bicara pemerintah Israel Uri Dromi mengatakan, Israel akan mengejar Hizbullah di manapun mereka.
Dalam beberapa pekan terakhir, Hizbullah telah melakukan sejumlah serangan. Tujuh tentara Israel dan tiga warga sipil Lebanon tewas. Hizbullah mengatakan serangan bertubi-tubi itu sebagai pembalasan atas bom dari Israel yang menewaskan anak laki-laki di sebuah desa Lebanon selatan.
Perdana Menteri Israel Shimon Peres merasa terdorong untuk mengambil tindakan tegas. Israel mengatakan, serangan itu ditujukan untuk markas utama Hizbullah.