REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Republik Indonesia menganggap persoalan Natuna dengan Cina telah selesai setelah sebelumnya Indonesia menyampaikan protes keras kepada Cina terkait hal itu.
"Hal itu sudah dianggap selesai dan dianggap ada kesalahpahaman," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (13/4).
Ia menegaskan, posisi Indonesia saling menghormati dengan Cina. Baik secara garis batas yang dimiliki maupun tradisi yang ada.
Pramono menambahkan, kedua pihak baik Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok mendukung agar penyelesaian masalah itu dilakukan dengan jalan damai. "Termasuk beberapa yang menimbulkan adanya ketegangan kawasan, diutamakan di kedepankan untuk bisa dilakukan dengan cara damai, sehingga saling menghormati dan tidak melibatkan pihak-pihak di luar kawasan," katanya.
Menurut dia, Natuna merupakan bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak ada klaim sama sekali. "Itu bagian kita, tidak ada klaim sama sekali," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Cina telah mengakui wiilayah perairan Natuna sebagai milik Indonesia. Pengakuan itu disampaikan setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno LP Marsudi memprotes keras tindakan kapal nelayan Cina yang masuk Natuna untuk mencuri ikan.