REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Pelatih Claudio Ranieri menjalani musim menakjubkan bersama Leicester City di kancah Liga Primer Inggris musim ini. Menargetkan musim 2015/2016 tetap bertahan di kasta tertinggi tersebut, Leicester kini malah menjadi calon terkuat menjadi juara.
Punya 72 poin dari 33 laga, Leicester unggul tujuh angka dari peringkat kedua, Tottenham Hotspur. Tinggal mengamankan tiga pertandingan lagi, maka Ranieri akan jadi pelatih paling sukses sepanjang sejarah Leicester dengan persembahan trofi Liga Primer Inggrisnya.
Seketika masa depannya pun mulai dikaitkan dengan klub-klub besar. Bahkan, posisi Timnas Prancis yang akan kosong ditinggal Antoni Conte ke Chelsea, disebut tersedia bagi Ranieri.
Namun dalam sebuah sesi wawancara dengan majalah Kicker yang dikutip Republika Kamis (14/4), pelatih kelahiran Italia ini menyebut Leicester adalah pelabuhan terakhirnya.
''Saya bahagia di sini, saya tak berpikir akan mengganti tim. Bahkan saya pikir Leicester adalah yang terakhir bagi karier saya,'' kata Ranieri.
Eks pelatih Chelsea, Valencia, Juventus dan AS Monaco ini pun berharap, manajemen the Foxes dapat menawarkan kontrak panjang kepadanya.
''Mungkin bisa enam sampai tujuh tahun lagi di sini, lalu saya mengakhiri karier di sini,'' kata dia.