Ahad 17 Apr 2016 07:13 WIB

Sejarah Hari Ini: Letusan Gunung Tambora Terus Makan Korban dan Berdampak Hingga Eropa

Rep: RR Laeny Sulistiawati/ Red: Teguh Firmansyah
Gunung Tambora
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gunung Tambora

REPUBLIKA.CO.ID, Letusan berat gunung berapi Tambora di Indonesia yang dimulai dengan gemuruh pada 5 April 1815 hingga 17 April 1815 telah menewaskan hampir 100 ribu orang, baik secara langsung dan tidak langsung.

Letusan gunung ini adalah yang terbesar yang pernah ada. Dampaknya tercatat terjadi di seluruh dunia. Gunung Tambora terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.

Saat itu, tak ada tanda-tanda aktivitas gunung berapi tersebut selama ribuan tahun sebelum letusan di 1815. 10 April 1815 merupakan kejadian pertama serangkaian letusan yang mengirim abu vulkanis hingga 20 mil ke atmosfer yang menutupi wilayah tersebut.

Lima hari kemudian, Tambora kembali meletus hebat sekali lagi. Kali ini, begitu banyak abu yang dilontarkan dan matahari tidak terlihat selama beberapa hari. Begitu banyak batu dan abu terlempar keluar dari Tambora yang membuat tinggi gunung berapi ini berkurang dari 14.000 ke 9.000 kaki.

Ledakan ini juga terdengar hingga ratusan mil jauhnya. Letusan Tambora juga mempengaruhi iklim di seluruh wilayah di dunia, termasuk Eropa dan Asia. Abunya yang terlempar jauh hingga melubangi atmosfer bumi membuat suhu global berkurang dan menyebabkan matahari sempat tak terlihat.

Letusan itu juga membuat salju dan es turun di New England selama musim panas Juni dan Juli. Sebanyak 10 ribuan orang terkena dampak langsung tewas oleh letusan, sebagian besar ada di Pulau Sumbawa. Bulan-bulan berikutnya, lebih dari 80.000 orang tewas di daerah sekitarnya karena kelaparan akibat gagal panen dan munculnya penyakit seperti diare.

sumber : BBC, History.com
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement