REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Brebes, Budiarso Dwi Hartono mengatakan, intensitas serangan hama ulat terhadap tanaman bawang merah di Kabupaten Brebes masih di bawah lima persen. Karena itu, angka tersebut sama sekali tidak mempengaruhi produktivitas bawang merah daerah Brebes.
''Angka tersebut tidak sampai membuat petani bawang merah sampai gagal panen,'' kata Budiarso kepada wartawan, Senin (18/4).
Budiarso mengatakan petani baru bisa dikatakan mengalami kerugian jika mereka mengalami gagal panen sehingga produksinya mengalami penurunan. Sementara di Kabupaten Brebes, serangan hama ulat masih bisa dikendalikan sehingga tidak sampai mengakibatkan gagal panen.
Hama ulat rata-rata menyerang tanaman bawang merah yang masih berusia muda sekitar usianya tujuh hari. Sehingga, kata Budiarso, pihaknya masih bisa menyingkirkan hamanya sekaligus menyembuhkan tanaman bawangnya.
''Misalkan (daun) dipetikan, itu tanamannya akan normal lagi," kata dia. ''Jadi (bawang yang terserang hama ulat) masih muda, jika dikendalikan berhasil, maka pulih lagi."
Budiarso mengatakan masa panen bawang merah rata-rata 55-60 hari. Sehingga, kemungkinan terselamatkan dari gagal panen cukup besar peluangnya.
Pada tahun ini, ada sekitar 3.546 hektar lahan di Kabupaten Brebes yang ditanami bawang merah. Sedangkan, lahan yang terkena dampak dari hama ulat hanya sekitar 126 hektar.