Selasa 19 Apr 2016 11:02 WIB

Jabar Daftarkan 6 Genetik Ternak Jadi Rumpun Baru

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Hewan domba
Foto: The Telegraph
Hewan domba

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar terus melakukan penelitian genetik untuk menunjang ketahanan pangan. Menurut Asisten Daerah Perekonomian dan Pembangunan Setda Jabar, Deny Juanda Puradimaja, Jabar telah mendaftarkan 6 sumber genetik ternak sebagai rumpun baru ke Kementerian Pertanian. Keenam genetik ternak tersebut adalah ayam pelung, domba garut, itik cihateup, sapi pasundan, ayam sentul, dan itik rambon.

"Dari 6 itu, 3 genetik sudah ditetapkan. Yakni, sapi pasundan, ayam sentul dan itik rambon," ujar Deny di acara Launching Sapi Pasundan sebagai Sumber Daya Genetik Khas Jabar, Selasa (19/4).

Deny mengatakan, sumber genetik ternak baru tersebut merupakan hasil penelitian BP3IPTEK (Badan Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan) bekerja sama dengan Kemenristek. Sebelumnya, Pemprov Jabar telah melakukan mou dengan Ristek Dikti.

BP3IPTEK ini, kata dia, dibentuk lebih berorientasi pada penerapan hasil akhir. Karena, dikampus biasanya proses penelitian dilakukan namun jarang dikembangkan lebih lanjut. BP3IPTEK ini, murni melakukan penelitian sampai ada hasilnya.

"Jadi, BP3IPTEK ini shopping saja hasil penelitian yang ada disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat," katanya.

Menurut Deny, BP3IPTEK ini dikembangkan sebagai riset kreatif. Yakni, dengan melihat negara Finlandia yang sudah sukses mengembangkan riset kreatif berdasarkan kebutuhan rakyatnya.

"Harus di uji memang kebutuhan masyarakatnya. Jadi dana penelitian bisa menggunakan bagian dari dana pendidikan dan kesehatan," katanya.

Dikatakan Deny, sapi pasundan pun diteliti dengan berorientasi pada kualitas dan kebutuhan masyarakat Jabar yang sifatnya urgen. Selama ini, Jabar selalu defisit sapi. Karena, antara ketersediaan sapi dan kebutuhan tak seimbang.

"Sapi pasundan khas Jabar ini, genetiknya dari berbagai daerah di Jabar ada sapi rancah, kancang dan lainnya," katanya.

Deny mengatakan, sapi pasundan unggul karenaproduktivitasnya tinggi dan memiliki ketahanan terhadap perubahan iklim. Selain itu, dilakukan perbaikan genetik, dengan sexing sapi pasundan berupa pemisahan kromosom jantan dan betina.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement