REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon gubernur DKI Jakarta Muhammad Idrus meminta semua pihak tidak berburuk sangka terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atas tudingan keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

"Sepanjang dia belum dinyatakan bersalah jangan suudzon. Kita harus kedepankan asas praduga tak bersalah," ujar Idrus, saat melakukan silahturahmi dengan Ketua DPW Partai Amanat Nasional Eko Hendro Purnomo, di Jakarta, Selasa (19/4).

Menurut Idrus, sebaiknya saat ini semua pihak mengapresiasi kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas penyelidikan yang tengah dilakukan dalam kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras dan suap proyek reklamasi pantai utara Jakarta.

"Kalau orang melangkah dengan 'suudzon', maka dampaknya segala sesuatu yang ada di hadapannya akan dianggap salah semua. Jadi sepanjang dia (Ahok) belum dinyatakan bersalah, jangan menghakimi," katanya.

Sebelumnya, nama Gubernur DKI Jakarta Ahok dikait-kaitkan dengan kasus dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras dan suap proyek reklamasi pantai utara Jakarta. Belum lama ini Ahok telah dimintai keterangannya oleh KPK.

Berkaitan dengan pertemuan silahturahminya dengan Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo, Idrus mengaku akan mendaftarkan diri manakala PAN membuka pendaftaran calon gubernur DKI Jakarta.

Dalam Pilkada 2017, Idrus menegaskan dirinya akan maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta, bukan wakil gubernur. "Alhamdullillah kemarin saya sudah ambil formulir pendaftaran di Demokrat. Nah, mudah-mudahan PAN juga membuka pendaftaran," ucapnya percaya diri.

Ikuti Whatsapp Channel Republika