REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pembangunan rel kereta api (KA), yang akan mengangkut sumber daya alam di Provinsi Kalimantan Timur akan dimulai awal Desember 2016 dari jalur Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara ke Lubuk Tutung, Kabupaten Kutai Timur.
"Pembangunannya dimulai dari Tabang menuju Lubuk Tutung untuk mempermudah dan mempercepat akses angkutan batubara dan kelapa sawit yang tersebar di kawasan tersebut," ujar Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak di Samarinda, Selasa.
Dari Tabang dan sekitarnya, lanjut dia, hasil SDA tersebut akan dibawa ke kawasan industri di Kabupaten Kutai Timur, tepatnya di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan.
Di kawasan itu juga terdapat pengembangan pelabuhan internasional, yakni Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy yang pekerjaannya terus berlanjut hingga kini.
Menurutnya, proyek pembangunan rel KA tersebut perencanaannya sudah dilakukan sejak Mei 2013, sedangkan secara resmi dimulai pelaksanaannya pada 19 November 2015 oleh Presiden Joko Widodo.
Nilai investasi yang ditanamkan oleh investor dari Rusia, yakni Russian Railways untuk jaringan rel KA Borneo dan Techno Park yang menghubungkan antara Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Timur mencapai Rp72 triliun yang dikucurkan tiga tahap.
Apabila jalur Tabang-Lubuk Tutung selesai, pekerjaan selanjutnya adalah untuk membuka jalur dari Kabupaten Kutai Barat menuju Kabupaten Penajam Paser Utara, karena di kabupaten yang berseberangan dengan Kota Balikpapan itu juga dilakukan pengembangan Kawasan Industri Buluminung.
Sebagai penunjang, maka bertepatan dengan pembangunan rel KA dari Tabang ke Lubuk Tutung, akan dimulai pula pembangun infrastruktur penunjang pengembangan Kawasan Industri Buluminung, seperti pembangunan pelabuhan dan beberapa techno park.
Menurutnya, terdapat beberapa techno park yang dibangun 2016 ini, yakni satu techno park merupakan program pusat berupa Maritim Techno Park, satu techno park progam daerah yang didukung pusat berupa pengkajian dan pelatihan ketenaganukliran.
"Sedangkan berkaitan lahan untuk pembangunan sejumlah proyek tersebut, secara keseluruhan sudah siap berkat kerja sama perusahaan pengolahan SDA di Gunung Bayan, Kutai Barat, kemudian beberapa perusahaan di Lubuk Tutung," kata gubernur.