Rabu 20 Apr 2016 13:15 WIB

Innalillahi, Penasehat MUI Kabupaten Bogor Meninggal Dunia

kh chaerul yunus
Foto: dok. mui kabupaten bogor
kh chaerul yunus

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penasehat Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bogor, KH Chaerul Yunus, Rabu (20/4) dini hari meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karya Bhakti Bogor.

''Telah berpulang ke rahmatullah, tokoh ulama Bogor dan penasehat Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bogor,'' ungkap ketua umum MUI Kabupaten Bogor, Dr KH Ahmad Mukri Ajie MH, MA, kepada Republika.co.id, Rabu (20/4) pagi.

Berdasarkan informasi dari sejumlah ulama, menurut kiai Mukri, almarhum KH Chaerul Yunus, Selasa (19/4) masih beraktifitas sebagaimana biasa, bahkan terlihat sehat ketika berada di Masjid Agung Baitul Faizin, di lingkungan Pemda Kabupaten Bogor.

Menurut kiai Mukri, MUI Kabupaten Bogor sangat kehilangan dengan wafatnya KH Chaerul Yunus. ''Almarhum adalah sosok ulama yang piawai betul dengan faham-faham menyimpang serta aliran sesat seperti Ahmadiyah, Syiah dan Isa Bugis,'' ungkap kiai Mukri.

Ketika isu nabi palsu Mushoddeq muncul di kawasan Pamijahan, Kabupaten Bogor, ungkap kiai Mukri, almarhum Kh Chaerul Yunus adalah ulama yang paling getol membedah secara mendalam faham yang dibawa Mushoddeq. ''Almarhum pula yang membedah buku-buku yang diajarkan Mushoddeq,'' papar kiai Mukri.

Cendekiawan Muslim yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Prof Dr KH Didin Hafidhuddin mengaku sangat kehilangan dengan wafatnya KH Chaerul Yunus.

''Beliau seorang ulama yang sangat istiqomah dan konsisten dalam menjaga akidah umat dari berbagai penyelewengan dan pengrusakan,'' ungkap kiai Didin kepada Republika.co.id, Rabu (20/4).

Menurut mantan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ini, almarhum KH Cherul Yunus adalah ulama yang tidak pernah mengenal lelah.

''Almarhum dikenal sangat rajin berdakwah. Siang dan malam terus berdakwah, berkeliling dari satu tempat ke tempat lain. Mudah-mudahan Allah SWT menerima iman, islam dan amal shalehnya,'' jelas kiai Didin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement