Rabu 20 Apr 2016 15:16 WIB

NRA Berangkatkan Ibu Guru Hasanah Umrah Gratis

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Damanhuri Zuhri
Ilustrasi Ibadah Umrah
Foto: Antara/Kuwadi
Ilustrasi Ibadah Umrah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Biro Perjalanan Ibadah Umrah dan Haji NRA Group bekerjasama dengan BNI Syariah memberangkatkan sebanyak enam orang ibu guru hasanah sekaligus para pendampingnya. Mereka diberangkatkan secara gratis melalui program Persembahan Padamu Guru Hasanah yang digagas NRA Group.

Kerjasama ini didasari kesamaan visi antara NRA dan BNI Syariah untuk mengapresiasi pengabdian para guru untuk mencerdaskan bangsa. "Ada kesamaan visi dalam memandang sosok guru," kata Joko Mulyanto, penasehat NRA Group kepada Republika, Rabu (20/4).

Menurut Joko, program Persembahan Padamu Guru Hasanah ini rutin diadakan setiap tahun NRA Group. Guru-guru yang terpilih merupakan guru dari pelosok Tanah Air yang dinilai memiliki dedikasi tinggi kepada bangsa tanpa pamrih.

Kerjasama ini merupakan tahun kedua yang dilakukan NRA Group dengan BNI Syariah. Sebelumnya, kerjasama ini dilakukan pada 2014. Selain pemberangkatan umrah gratis, para guru hasanah juga diberikan ilmu membatik oleh ahli batik dari Jepang dan Amerika Serikat.

Pemberangkatan para guru hasanah ini sekaligus salah satu rangkaian ulangtahun NRA Group yang sudah melayani masyarakat selama 16 tahun.

Rangakaian ulangtahun yang pertama diadakan langsung NRA Group bersama 2000 jamaah umrah di Tanah Suci, Makkah, pada 12 April lalu yang diisi dengan acara pemotongan tumpeng dan pembagian dooprize.

Di usia 16 tahun ini, NRA Group ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat Muslim untuk pergi ke Rumah Allah baik dari sisi biaya yang terjangkau maupun juga dari segi pemberian pelayanan yang sebaik-baiknya kepada calon jamaah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement