REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis siang ini menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kantornya. Menurut JK, dalam pertemuan tersebut juga membahas kasus pembelian lahan rumah sakit Sumber Waras.
Menurut dia, BPK tetap yakin terhadap hasil auditnya. "Ya tetap pada pendirian sesuai dengan hasil audit. Terjadi seperti dipertanggungjawabkan hasil auditnya," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (20/4).
Lebih lanjut, JK mengatakan, pertemuannya dengan Ketua BPK juga dilakukan untuk menghimpun informasi terkait temuan-temuan BPK. Sehingga, pemerintah dapat memperbaiki dan mencegah kesalahan.
"Supaya lebih baik kita tetap berusaha untuk mencegah daripada menimbulkan banyak temuan. Justru bagaimana mencegah itu sehingga prosedur jalan," kata JK.
Sebelumnya, BPK menilai ada kejanggalan dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang dilakukan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Pembelian tersebut dinilai dipaksakan.
Ketua BPK, Harry Azhar Azis mengatakan kejanggalan tersebut terungkap dari audit investigasi yang dilakukan oleh BPK. Dalam audit investigasi yang dilakukan BPK, kata dia, terungkap pembayaran lahan RS Sumber Waras dilakukan setelah tutup buku.
"Pembayaran baru dilakukan pada 31 Desember 2014 padahal, tutup buku pada 25 Desember 2014," kata Harry, Sabtu (16/4).
Harry melanjutkan, pembayaran pun dilakukan setelah jam operasional bank tutup. Dari catatan, lanjut dia, pembayaran dilakukan sekira pukul 19.00 WIB. Menurut dia, dugaannya semakin kuat lantaran apabila dibayar setelah tanggal 31 maka pembayaran tidak sah.