Kamis 21 Apr 2016 16:47 WIB

Sekelumit Kisah Kartini Bertemu Anak Kecil Penjual Rumput

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
Kartini
Foto: gojepara.com
Kartini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarawan Jazir ASP mengatakan, Kartini suatu ketika diajak bapaknya untuk keluar jalan-jalan melihat dunia luar.

Kartini merasa asing dan terkejut ketika diajak keluar dan melihat penderitaan rakyatnya di  Kabupaten Jepara.

"Dia merasa prihatin dan sedih saat bertemu dengan anak berusia enam tahun  berjualan rumput, bahkan anak itu tak kelihatan seolah-olah hanya terdapat dua onggok rumput," katanya, Kamis, (21/4).

Kartini menyapa anak kecil penjual rumput itu. Rupanya anak itu belum makan dan hanya makan satu kali dalam sehari.

Untuk sarapan, terang Jazir, penjual rumput tersebut hanya makan kue aren seharga 5 sen. Kemudian Kartini merasa sedih sebab ia makan 3 kali sehari di mana banyak orang di luar kala itu hanya makan satu kali sehari.

Dalam suratnya kepada sahabatnya, Kartini merasa malu pada angkara murkanya. Dia terus berpikir bagaimana agar rakyat jelata bisa terbebas dari kemiskinan.

Kartini berpikir ini semua akibat penjajahan. Makanya Kartini bertekad untuk membebaskan masyarakat dan perempuan  dari buta huruf, memberinya pendidikan  guna memperbaiki ekonominya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement