Ahad 24 Apr 2016 22:30 WIB

14 Ton Bawang Merah Ilegal Disita Polisi

Pekerja sedang membersihkan bawang merah di pasar Induk, Jakarta, Selasa (19/4). (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang membersihkan bawang merah di pasar Induk, Jakarta, Selasa (19/4). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, BARUBARA -- Tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatra Utara mengamankan 14 ton barang merah ilegal, Ahad (24/4) dini hari. Belasan ton bawang itu diduga hasil selundupan.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf mengatakan, dari dua lokasi diamankan masing-masing tujuh ton bawang merah ilegal dengan dua truk yang ikut diamankan. Lokasi pertama di jalan lintas Sumatra di Simpang Sei Bejangkar, Kabupaten Barubara dengan penangkapan bawang merah yang diangkut dengan truk dengan nomor polisi BM 8889 EU.

Sedangkan lokasi kedua di jalan lintas Sumatra di Desa Bunut, Kabupaten Asahan yang diangkut melalui truk dengan nomor polisi BM 9167 EU. Masing-masing truk mengangkut tujuh ton bawang merah ilegal sehingga seluruh barang bukti yang diamankan sebanyak 14 ton.

Ketika diperiksa petugas kepolisian, sopir dan kernet kedua truk tersebut tidak mampu menunjukkan dokumen yang sah atas pembelian dan pendistribusian bawang merah tersebut. Dalam pemeriksaan petugas, supir truk dengan nomor BM 8889 EU itu mengaku akan membawa bawang merah tersebut ke Kota Pematangsiantar.

Sedangkan sopir truk dengan nomor polisi BM 9167 EU mengaku akan membawa barang selundupan tersebut ke Kota Medan dengan penerima yang telah diketahui identitasnya. Disebabkan tidak mampu menunjukkan dokumen resmi, bawang merah dan dua truk beserta supirnya dibawa ke Mapolda Sumut untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Sebagai tindak lanjut, Polda Sumut akan memperketat semua pelabuhan laut, termasuk 'pelabuhan tikus' untuk mengantisipasi terjadinya penyelundupan. "Kerja keras jajaran Direktorat Reskrim Khusus Polda Sumut membuahkan hasil, dalam bulan ini sudah dua kasus (penyelundupan) dapat ditangkap," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement