Kamis 28 Apr 2016 14:06 WIB
Kontroversi Ahok

Ahok Kerap Marahi Bawahan di Depan Umum, Ini Kata Sekda DKI

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bilal Ramadhan
Sekda DKI Jakarta Saefullah.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sekda DKI Jakarta Saefullah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekertaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah ikut menanggapi perihal Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kerap memarahi bawahannya di depan umum. Menurutnya, bawahan lah yang harus menyesesuaikan diri dengan atasannya.

Ia mengaku tak ada masalah dengan Ahok lantaran tak membawa kepentingan apapun. Ia merasa sepanjang demi kebaikan lebih banyak orang, maka tindakan Ahok dianggap sah saja olehnya.

Ia ingat pernah menyarankan Ahok agar lebih sabar. Namun Ahok malah makin tak sabaran. Sehingga baginya, sebagai bawahan harus beradaptasi dengan pribadi atasannya.

"Beliau (Ahok) dalam pidatonya bilang, 'saya diminta sama sekda agak sabar, agak pelan, saya mau kenceng aja nih'. Ya sudah itu kan pilihan, saya ya menyesuaikan. Jadi kalau soal penyesuaian, bawahan lah yang harus menyesuaikan diri dengan pimpinan. Bukan pimpinan yang harus menyesuaikan dengan bawahan," katanya kepada wartawan, Kamis (28/4).

Ia menceritakan pernah berbincang dengan Ahok agar lebih menahan emosinya. Ia sempat merendah bahwa Ahok secara pendidikan dan lingkungan hidup lebih baik karena keluarganya mapan. Sedangkan ia merasa hidup di keluarga biasa saja.

"Saya bilang sama beliau (Ahok), bapak ini kan lahir sudah dengan kecukupan, gizinya cukup, sekolahnya benar, kuliahnya benar, dengan gizi yang cukup. Tentu punya power yang cukup , kecepatan berpikir yang cukup gitu kan. Waktu itu saya bilang, pak agak pelan sedikit. Karena kita-kita ini kan, saya lah , anak singkong, sekolahnya juga ala kadarnya, berpikirnya juga mungkin seadanya, jadi mungkin agak pelan sedikit," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement