REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekertaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah ikut menanggapi perihal Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kerap memarahi bawahannya di depan umum. Menurutnya, bawahan lah yang harus menyesesuaikan diri dengan atasannya.
Ia mengaku tak ada masalah dengan Ahok lantaran tak membawa kepentingan apapun. Ia merasa sepanjang demi kebaikan lebih banyak orang, maka tindakan Ahok dianggap sah saja olehnya.
Ia ingat pernah menyarankan Ahok agar lebih sabar. Namun Ahok malah makin tak sabaran. Sehingga baginya, sebagai bawahan harus beradaptasi dengan pribadi atasannya.
"Beliau (Ahok) dalam pidatonya bilang, 'saya diminta sama sekda agak sabar, agak pelan, saya mau kenceng aja nih'. Ya sudah itu kan pilihan, saya ya menyesuaikan. Jadi kalau soal penyesuaian, bawahan lah yang harus menyesuaikan diri dengan pimpinan. Bukan pimpinan yang harus menyesuaikan dengan bawahan," katanya kepada wartawan, Kamis (28/4).
Ia menceritakan pernah berbincang dengan Ahok agar lebih menahan emosinya. Ia sempat merendah bahwa Ahok secara pendidikan dan lingkungan hidup lebih baik karena keluarganya mapan. Sedangkan ia merasa hidup di keluarga biasa saja.
"Saya bilang sama beliau (Ahok), bapak ini kan lahir sudah dengan kecukupan, gizinya cukup, sekolahnya benar, kuliahnya benar, dengan gizi yang cukup. Tentu punya power yang cukup , kecepatan berpikir yang cukup gitu kan. Waktu itu saya bilang, pak agak pelan sedikit. Karena kita-kita ini kan, saya lah , anak singkong, sekolahnya juga ala kadarnya, berpikirnya juga mungkin seadanya, jadi mungkin agak pelan sedikit," ujarnya.