REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pusat Kajian Hadis (PKH) Jakarta Dr Ahmad Lutfi Fathullah mengungkapkan, almarhum KH Ali Mustafa Yakub adalah ulama Indonesia yang memperkenalkan diri sebagai pencinta hadis dan pengkajian hadis.

''Almarhum adalah ulama Indonesia yang memperkenalkan diri sebagai pencinta hadis dan pengkajian hadis. Almarhum ulama yang menyosialisasikan hadis lewat makalah, buku, seminar, dan pesantren,'' kata Lutfi Fahtullah kepada Repubika.co.id, Kamis (28/4). 

Doktor hadis dari Universitas Damaskus ini menjelaskan, mantan Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta, Prof Dr KH Ali Mustafa Yakub merupakan sosok ulama yang istiqamah.

''Enggak peduli dengan popularitas dan selera pasar. Apa yang diyakini benar, ya disampaikan dengan bahasa yang jelas,'' ungkap Lutfi.

Menurut alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, ini, almarhum KH Ali Mustafa Yakub adalah ulama yang selalu menghormati ulama-ulama besar dan para imam mazhab.

''Almarhum KH Ali Mustafa Yakub juga termasuk orang pertama yang memopulerkan hadis lewat makalah rutin di majalah Kiblat,'' ungkap Lufti menjelaskan.

Dengan meninggalnya KH Ali Mustafa Yakub, Lutfi Fahtullah mengatakan, harus ada dan dipersiapkan calon-calon penggantinya. Di antara langkah kongkret untuk melakukan itu adalah mengadakan pesantren khusus pengkajian hadis. Menurut dia, pusat kajian hadis atau fakultas/jurusan hadis di setiap kampus harus menyasar hal ini.

''Harus ada langkah yang terencana dan terarah. Semoga Pusat Kajian Hadis (PKH) bisa mempersiapkan salah satu pengganti almarhum KH Ali Mustafa Yakub,'' ungkap Lutfi Fathullah penuh optimisme.

Ikuti Whatsapp Channel Republika