REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar meluncurkan tiga buku, salah satunya bertemakan nasionalisme dalam acara perayaan ulang tahunnya yang ke-65 di Hotel Borobudur, Jakarta, Ahad (23/6/2024).
Dalam siaran pers yang diterima Antara Senin (24/6/2024), tiga buku yang diluncurkan di antaranya berjudul Nasionalisme Indonesia, Moderasi Beragama dan Tantangan Masa Depan Umat, serta Fikih Ekonomi Kontemporer.
Nasaruddin menjelaskan buku Nasionalisme Indonesia menjadi karya terbaiknya lantaran merupakan skripsi miliknya saat hendak meraih gelar S1. Buku itu kemudian diperdalam, menjadi salah satu karya terbaiknya.
Dalam buku ini, Nasaruddin menjelaskan bagaimana sebuah bangsa harus bersikap dalam menghadapi era globalisasi yang menuntut keterbukaan atas budaya luar. Sebuah bangsa menurutnya harus mempunyai sikap dan tidak mengadopsi seluruh kebudayaan asing demi menjaga identitas bangsa.
Dalam buku ini, Nasaruddin juga menambahkan beberapa referensi ilmu pengetahuan dari beberapa tokoh besar seperti Plato hingga Karl Marx.
Dalam peluncuran buku ini, beberapa tokoh besar turut hadir seperti Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau yang akrab disapa Oso hingga mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Oso pun dalam sambutannya mengapresiasi pencapaian Nasaruddin selaku tokoh agama yang disegani banyak pihak.
"Sebagai tokoh agama, dia mengakomodasi berdasarkan Pancasila. Saya ucapkan selamat ulang tahun semoga panjang umur dan terus berjuang," kata Oso.
Di saat yang sama, Jusuf Kalla juga mengapresiasi Nasaruddin sebagai tokoh agama yang berpengaruh. Menurut Jusuf Kalla, buku ini menandakan bahwa Nasaruddin merupakan tokoh agama yang mudah diterima semua pihak.
"Beliau ini Imam Besar di masjid yang terbesar. Pak Nasaruddin ini saya kira merupakan kiai yang dapat diterima oleh semua pihak," kata Jusuf Kalla.
Dengan adanya buku ini, dia berharap jiwa nasionalisme para generasi mudah bisa terus tumbuh demi mempertahankan identitas bangsa.