Kamis 28 Apr 2016 22:07 WIB

Pasar Badung akan Dibangun Tahun Depan

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana aktivitas transaksi jual beli di lapak dagangan darurat yang dibangun pedagang di lahan parkir Pasar Badung, Denpasar, Bali, Rabu (6/4).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Suasana aktivitas transaksi jual beli di lapak dagangan darurat yang dibangun pedagang di lahan parkir Pasar Badung, Denpasar, Bali, Rabu (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Pasar Badung yang terbakar 29 Pebruari lalu, akan mulai dibangun awal 2017. Kabag Humas Pemkot Denpasar, IB Rahoela menyebutkan, pengerjaannya diharapkan sudah selesai dalam waktu setahun.

"Jadi pada awal 2018 diharapkan para pedagang di Pasar Badung sudah bisa berjualan kembali di pasar itu," kata Rahola pada Republika di Denpasar, Kamis (28/4).

Pasar Badung terbakar pada akhir Pebruari lalu, api telah menghanguskan seluruh isi dan bangunan pasar berlantai empat itu. Sampai saat ini penyidik polisi sedang mengumpulkan informasi mencari penyebab kebakaran di pasar itu.

Rahoela mengatakan, Pasar Badung sudah tiga kali terbakar dalam kurun 20 tahun terakhir. Namuh jelas Rahoela, selama itu pula Pasar Badung hanya direnovasi dan dipoles untuk bisa digunakan kembali.

"Tapi kebakaran kali ini mengakibatkan kerusakan struktur bangunan yang cukup parah, bahkan ada lantai yang bengkok, makanya pasar akab dirobhkan dan dan dibangun ulang," kata Rahoela.

Pembangunan pasar yang terletak di jantung kota Denpasar itu sebut Rahoela, nantinya akan menggunakan dana APBD dan APBN, namun seperti apa komposisinya, Rahoela belum bisa merinci. Pasar sebut Rahole akan dibangun baru dan nantinya akan dikelola dengan managemen yang lebih modern.

"Pengertian modern bukan seperti swalayan, melainkan tetap sebagai pasar tradisional. Hanya managemennya yang berubah," katanya.

Sampai saat ini para pedagang Pasar Badung masih menempati areal parkir sebagai tempat berjualan. Sesuai rencana mereka akan ditempatkan di lahan eks pasar swalayan Tiara Grosir dan secara resmi dimulai pada 1 Mei mendatang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement