Rabu 02 Mar 2016 17:20 WIB

Pedagang Pasar Badung Dapat Dana Bergulir

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah akan mempermudah pedagang-pedagang yang usahanya terimbas kebakaran di Pasar Badung untuk mengakses pinjaman dana bergulir demi kelangsungan usahanya. Deputi Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) di Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Braman Setyo mengatakan dana tersebut akan diatur melalui koperasi pasar (koppas).

"Dana bergulir lebih mudah dan cepat disalurkan melalui koperasi. Ini untuk meringankan beban dari musibah yang diderita pedagang pasar," kata Braman, Rabu (2/3).

Besarnya dana bergulir tersebut tidak tertutup kemungkinan mencapai Rp 10 miliar. Dana untuk modal kerja ini tercatat dengan suku bunga rendah, hanya 0,3 persen.

Selain kemudahan mengakses dana bergulir, pihak perbankan juga sepakat untuk melakukan restrukturisasi utang para pedagang Pasar Badung yang terdaftar sebagai debitur. Ada setidaknya 1.658 pedagang yang berjualan di pasar tradisional terbesar di Bali tersebut.

Braman menambahkan upaya preventif juga harus dilakukan terkait rehabilitasi pasar dan pembangunan ulang. Jika Pasar Badung harus direhabilitasi dari awal, maka perlu ada desain pengamanan. Ini termasuk di dalamnya sosialisasi sistem keamanan untuk komunitas pedagang di masing-masing lantai di pasar.

Sejak awal 2016 sudah terjadi dua kali kebakaran pasar tradisional di Bali. Pada 6 Januari lalu, si jago merah juga melahap 202 kios di Pasar Desa Adat Legian, Kuta. Sumber api berawal dari kebocoran tabung gas di sebuah kios penjualan sembilan bahan pokok (sembako).

Bendesa Adat Legian, I Gusti Ngurah Sudiarsa mengatakan renovasi pasar adat ini setidaknya membutuhkan waktu satu tahun dan dana hingga Rp 3,5 miliar.  "Kontruksi dan renovasi pasar yang baru akan berbeda dari sebelumnya," kata Sudiarsa.

Perbedaan renovasi itu salah satunya adalah akses jalan masuk pasar yang dibuat semakin lebar sehingga mobil unit pemadam kebakaran bisa mudah masuk. Hal ini untuk mengantisipasi terulangnya kejadian serupa.

Sudiarsa mengatakan dana untuk renovasi Pasar Desa Adat Legian diperoleh secara swadaya, yaitu kas desa adat dan sumbangan masyarakat. Jika menunggu bantuan renovasi langsung dari pemerintah akan membutuhkan waktu lama.

Meski demikian, Desa Adat Legian berharap pemerintah tetap bisa membantu dari sisi kemudahan pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB). Pasar ini ditargetkan bisa beroperasi kembali pada April 2017.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement