REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar mengatakan sudah beberapa poin penting usai pertemuan perwakilan Indonesia dengan otoritas tertinggi sepak bola dunia (FIFA).
Salah satunya, kata Agum, adalah FIFA akan mencabut suspensi, atau sanksi terhadap persepakbolaan Indonesia apabila pemerintah juga sudah mencabut Surat Keputusan pembekuan PSSI. “Suspensi FIFA akan dicabut bila pemerintah juga sudah mencabut SK pembekuan PSSI,” kata Agum dikutip dari laman resmi PSSI, Jumat (29/4).
Seperti diketahui saat ini suspensi FIFA membuat Indonesia tak bisa berpartisipasi dalam ajang sepakbola internasional. Agum selaku perwakilan Indonesia bersama Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada Selasa (26/4) kemarin di markas FIFA di Zurich Swiss.
Pertemuan tiga tokoh penting ini berlangsung selama 75 menit. Di mana selain membicarakan suspensi FIFA, juga mengenai penyelesaian yang melibatkan PSSI dengan pemerintah.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan era Presiden Gusdur itu menyebut FIFA juga sudah mengeluarkan surat kepada Menteri Sekretaris Negara mengenai pencabutan pembekuan PSSI tersebut.
Mengenai Konferensi Luar Biasa (KLB) yang didorong pemerintah, kata Agum, FIFA hanya mengingatkan agar dilaksanakan sesuai dengan statuta PSSI. Yang mana juga harus sejalan dengan statuta FIFA.
KLB dilaksanakan apabila diinginkan oleh dua pertiga pemegang hak suara PSSI. “KLB dilaksanakan bila sesuai dengan statuta PSSI, yang sudah sesuai dengan statuta FIFA,” ujar Agum.