REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pembebasan 10 warga Negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina merupakan satu kerja yang baik.
"Kita bersyukur kepada Tuhan, karena 10 WNI ini sudah diselamatkan dan kita berterima kasih kepada Yayasan Sukma ada tim kemanusiaan Pak Surya Paloh, TNI, Intel saya kira ini satu kerja yang baik sekali," kata Ahok di Jakarta, Senin.
Upaya pembebasan dilakukan oleh Tim Kemanusiaan Surya Paloh sejak 3 April 2016, kata Deputi Chairman Media Group Rerie L Moerdijat melalui keterangan tertulis di Jakarta Minggu (1/5) malam. Rerie mengatakan Tim Kemanusiaan Surya Paloh yang terlibat pembebasan 10 WNI itu merupakan sinergi jaringan pendidikan Yayasan Sukma atau Sekolah Sukma Bangsa di Aceh pimpinan Ahmad Baidowi.
Selain itu, Kelompok Media Grup pimpinan Samsul Rizal Panggabean, Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI Victor B Laiskodat, serta anggota DPR RI Partai NasDem Mayjen (Purn) Supiadin. Rerie menjelaskan jaringan Yayasan Sukma di bawah koordinasi Pemerintah Indonesia terlibat negosiasi dan dialog langsung dengan sejumlah tokoh, lembaga swadaya masyarakat dan lembaga kemanusian di daerah Sulu Filipina yang memilik akses kepada pihak kelompok Abu Sayyaf.
"Proses pembebasan berlangsung dinamis dan lancar karena Yayasan Sukma menggunakan pendekatan pendidikan yang sebelumnya terlibat kerjasama dengan pemerintah otonomi Moro Selatan," ujar Rerie.
Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Filipina terkait pembebasan 10 anak buah kapal Warga Negara Indonesia yang sempat disandera oleh kelompok bersenjata di wilayah laut Filipina. "Ucapan terima kasih terutama juga saya tujukan kepada Pemerintah Filipina," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Ahad (1/5).