Senin 02 May 2016 20:47 WIB

Harga Barang di Retail Tetap Normal

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Angga Indrawan
Mobile phones are on display in a retail shop in Jakarta. (illustration)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Mobile phones are on display in a retail shop in Jakarta. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy Mande mengatakan, terjadinya deflasi tidak memberikan dampak langsung terhadap penurunan harga barang di retail. Sebab, harga barang di tingkat retail tergantung dari produsen.

"Sejauh ini harga di retail masih normal, dan jika produsen melakukan eskalasi maka dampaknya baru terasa di retail sekitar dua sampai tiga bulan," ujar Roy kepada Republika, Senin (2/5).

Roy menjelaskan, harga di tingkat retail tidak bisa berdiri sendiri karena tergantung pada harga dari produsen. Pertumbuhan retail pada kuartal I 2016 ini mengalami penurunan. Roy menjelaskan, retail non food masih turun antara 10 persen sampai 15 persen sedangkan retail kategori food sudah mengalami recovery namun belum signifikan. Penurunan ini terjadi karena masyarakat masih menunda konsumsi.

"Masyarakat masih menunda dan menanti realisasi kebijakan pemerintah, jadi masih ada sentimen buyer," kata Roy.

Roy optimistis, pertumbuhan retail pada kuartal II 2016 bisa membaik karena event ramadhan dan lebaran. Selain itu, beberapa kebijakan juga sudah mulai diimplementasikan sehingga sudah sedikit memberikan optimisme kepada pasar.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement