Selasa 03 May 2016 17:44 WIB

Libur Panjang, Tol Cikarang dan Cipulir Diprediksi Macet

Rep: c30/ Red: Ani Nursalikah
Gerbang Tol Cikarang Utama
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Gerbang Tol Cikarang Utama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabag Ops Korlantas Polri Kombes ‭Istiono‬ memprediksi titik kemacetan akan terjadi di tol Cikarang Utama dan di tol Cipulir. Kemacetan ini sebagai dampak dari libur panjang pada 5 Mei sampai 8 Mei 2016.

"Antisipasi libur panjang, titik kemacetan itu kami prediksi pertama di tol Cipulir dan tol Cikarang Utama," ujar Istiono‬ saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Selasa (3/5).

Prediksinya di tol Cipulir titik kemacetan akan terjadi di kilometer sambilan sampai kilometer 11. Menurutnyam di kilometer tersebut ada pertemuan tiga arus, yaitu dari Lingkar Luar Jakarta, Cawang, dan Tanjung Priok.

"Itu ketemu di kilometer 11 nanti akan terjadi kepadatan di situ," ujarnya.

‭Istiono‬ menambahkan ada hal-hal yang perlu disiapkan oleh pihak-pihak terkait di tol Cikarang Utama untuk mengantisipasi kemacetan. Pertama, di pintu tol disiapkan petugas untuk membagikan kartu atau tiket supaya antrean tidak panjang dan pembagian tiket lebih cepat.

Kedua, menambah gardu tol menuju arah Cirebon dan Bandung. Hal ini untuk mengurangi antrean kendaraan yang hendak berlibur. Ketiga, pihak Jasa Marga menyiapkan langkah-langkah contra flow atau lawan arus.

"Kemudian di kilometer 11 sampai kilometer 14, kita loncatin titik konflik, seperti rest area untuk orang-orang yang berkumpul dan yang mau menuju pintu keluar tol Cikarang Barat, selain dialihkan ke sana," ujarnya.

Contra flow juga disiapkan di kilometer 31 sampai kilometer 35. Selanjutnya di kilometer 41 untuk melewati rest area di kilometer 33 sampai di kilometer 41.

Baca: Peta Langka Asia Berusia 400 Tahun Direhabilitasi di Universitas Melbourne

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement