REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon ketua umum DPP Partai Golkar Indra Bambang Utoyo memilih dicoret dari pencalonannya sebagai ketua umum ketimbang harus membayar iuran Rp 1 miliar untuk pelaksanaan Munaslub.
"Saya menolak. Uang Rp 1 miliar itu besar sekali, dan tidak sesuai dengan prinsip partai modern. Kalau ini dilakukan terus-menerus nanti ke daerah akan berlanjut seperti itu, tidak apa saya tidak lolos," ujar Indra seusai mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (4/5).
Indra menilai, sebaiknya sumbangan oleh bakal calon ketua umum dilakukan sukarela atau tidak ditetapkan besarannya. Dia enggan membuat iuran itu sebagai preseden buruk Golkar ke depan.
"Kalau itu menjadi dasar komite pemilihan dalam verifikasi dan menyebabkan saya tidak lolos ya tidak apa," jelas dia.
Munaslub Partai Golkar akan digelar di Bali pada 15-17 Mei 2016 dengan masa pendaftaran bakal calon ketua umum Golkar dibuka Selasa (3/5) kemarin dan berakhir hari ini, Rabu (4/5).
Para bakal calon ketua umum yang disebut akan maju antara lain Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Hutomo Mandala Putra (Tommy), Indra Bambang Utoyo, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo, dan Wati Amir.