Kamis 05 May 2016 04:43 WIB

Ramadhan Ini, Dompet Dhuafa Kampanyekan Tagline Zakatnesia

Rep: Sri Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
para mantan tenaga kerja indonesia di kabupaten sragen yang jadi binaan dompet dhuafa
Foto: dok. dompet dhuafa
para mantan tenaga kerja indonesia di kabupaten sragen yang jadi binaan dompet dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ramadhan merupakan masa kepanitiaan besar bagi lembaga zakat nasional ini. Direktur Komunikasi dan Sumber Daya Dompet Dhuafa Bambang Suherman mengatakan tahun ini Dompet Dhuafa akan meramaikan bulan suci Ramadhan dengan tagline Zakatnesia.

"Tema ini untuk membuat penyadaran pada publik bahwa ada sebuah gerakan zakat yang cukup masif, yang sudah berjalan sekian tahun dan peduli terhadap Indonesia," kata Bambang saat membuka Media Gathering 2016, di Bogor, beberapa waktu lalu.  

Melalui tema ini, Dompet Dhuafa berkomitmen untuk menunjukkan sebuah pola pengelolaan zakat yang tak hanya memberikan solusi singkat, praktis, dan sederhana dalam menanggulangi berbagai masalah di Indonesia. Lebih dari itu, setiap permasalahan harus diselesaikan dari hal yang paling mendasar.

"Kami ingin memperkenalkan (program) zakat yang tidak hanya sekadar bagi sembako, tapi menyelesaikan masalah pendidikan. Jadi kami ingin menyelesaikan permasalahan yang lebih mendasar. Kami ingin mengatakan jika ada masalah kesehatan, kita tidak hanya memberi layanan kesehatan. Kita bisa mengelola klinik, membangun rumah sakit, dan sebagainya," kata Bambang.  

Bambang mencontohkan, program pengelolaan zakat dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Selama ini, program layanan kesehatan umumnya dilakukan dalam bentuk pemeriksaan gratis, donor darah, pemberian obat-obatan, dan sebagainya. Dengan tagline Zakatnesia, program ini diharap dapat mencakup lingkup yang lebih luas.

Misalnya, lembaga zakat dapat membangun rumah sakit dengan pelayanan standar yang ditujukan bagi masyarakat miskin. Di rumah sakit ini, kaum dhuafa dapat melakukan pengobatan gratis dan pemeriksaan secara lebih intensif dengan pembiayaan dari para muzaki.

Dalam bidang pertanian, pemberdayaan masyarakat tak hanya dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada para petani. Lembaga zakat maupun masyarakat umum dapat bergerak lebih dengan melakukan intervensi pupuk, lahan, pola pengairan, dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement