REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 5,3 SR terjadi di zona Selat Sunda, Jumat (6/5) pagi. Pusat gempa bumi ini terletak pada koordinat 6,46 Lintang Selatan dan 104,27 Bujur Timur, tepatnya di Samudera Hindia pada jarak 122 kilometer arah selatan Kota Agung, Lampung dengan kedalaman 43 kilometer.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Bada Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan, gempa bumi ini jika ditinjau kedalaman hiposenternya, merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indonesia-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hiposenter gempa bumi ini terletak di zona transisi Megathrust - Benioff, yaitu zona subduksi lempeng yang mulai menukik di bawah lempeng Eurasia di selatan Selat Sunda.
"Terkait dengan peristiwa gempabumi ini, masyarakat di Pesisir Lampung dan Banten dihimbau untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir karena gempa bumi ini tidak berpotensi merusak dan tidak berpotensi tsunami," ujar Daryono dalam keterangan tertulis, Jumat (6/5).
Daryono mengatakan, gempa bumi ini dirasakan di berbagai daerah diseperti di Lampung dan Banten. Berdasarkan informasi peta tingkat guncangan (Shake Map BMKG), tampak bahwa guncangan gempa bumi terjadi di daerah Bandar Lampung, Kota Agung, dan Liwa mencapai skala intensitas III MMI (II SIG BMKG) dan di Anyer, Serang, dan Labuan dirasakan dalam skala intensitas II MMI (I SIG BMKG).