Sabtu 07 May 2016 20:07 WIB

IGI Ingin Ada Kampung Literasi di Solo

Rep: Andrian Saputra/ Red: Teguh Firmansyah
Anak-anak sedang membaca (ilustrasi)
Foto: Fuji F Permana
Anak-anak sedang membaca (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Ikatan Guru Indonesia (IGI) Solo Raya berharap Pemerintah Kota dan Kabupaten di Solo dapat membuat program kampung literasi. Ini mengingat budaya membaca masyarakat Solo dinilai masih rendah.

Ketua Bidang Peningkatan Mutu Guru dan Gerakan Literasi IGI Solo Johan Wahyudi menjelaskan program kampung lierasi sudah pernah diusulkan pada Pemkab Sragen. Namun sampai saat ini belum mendapat tanggapan.

Padahal program kampung literasi tengah menjadi populer di sejumlah daerah guna meningkatkan minat baca warga. Dalam waktu dekat IGI Solo akan mengajukan program tersebut untuk bisa direalisasikan oleh Pemkot Surakarta.

“Kampung literasi tentu punya efek bagi indeks pembangunan manusianya. Literasi itu ujung tombak mencerdaskan bangsa, ini yang semestinya dipahami,” kata Johan kepada Republika.co.id usai mengisi agenda seminar di Solo Book Fair di taman Benteng Vesternburg, Surakarta, Sabtu (7/5).

Selain mendorong masyarakat agar meningkatkan minat baca, kata dia, IGI juga mendorong para guru untuk bisa menulis dan membuat karya ilmiah. Hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat yakni guru yang ingin naik golongan maka syaratnya harus dapat membuat karya ilmiah dan telah dipublikasikan.

“Kalau kompetensinya meningkat otomatis kesejahteraannya meningkat. Sekarang tergantung gurunya, kami membantu untuk meningkatkan kompetensi itu dengan literasi,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Trian Muntafiah, salah satu pengajar di SDN Delanggu 1 Klaten mengeluh lantaran minimnya pengayaan untuk bisa membuat karya tulis ilmiah.

Baca juga, Mendikbud: Perpustakaan Kita Banyak, Tapi tak Ada yang Baca.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement