REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta Bank BJB mulai menunjukkan keberpihakannya pada para perintis startup bisnis. Menurut Heryawan, selama ini keluhan anak-anak muda yang merintis bisnis ingin mendapatkan kredit dari perbankan. Namun, terganjal persoalan proposal.
“Mereka memiliki gambaran bisnisnya namun kerap bermasalah di proposal,” ujar Heryawan yang akrab disapa Aher di Bandung, Senin (9/5) malam.
Aher mengatakan, sarjana baru yang hendak memulai bisnis ini juga menghadapi ketidakpastian informasi saat proposalnya masuk ke perbankan. Karena, kadangkala bank tidak memberikan informasi lebih kenapa proposal ditolak dan kredit tidak bisa dikucurkan.
“Agar bank tidak menolak proposal mereka, karena itu saya dorong Bjb buat tim khusus untuk mengkaji proposal pinjaman dari UKM ini,” katanya.
Menurut Aher, banyak pelaku usaha baru tidak tahu harus berbuat apa lagi ketika proposal ditolak. Tim BJB ini akan mengkaji proposal startup mana yang memiliki peluang bisnis ke depan untuk dibiayai. “Kalau bisa dikursuskan, dibimbing lebih lama lagi agar mereka punya dan memenuhi syarat perbankan,” katanya.
Aher yakin, jika BJB mempelopori ini akan banyak anak muda dengan potensi bisnis yang bisa mendapat pembiayaan perbankan. Karena itu, keberadaan tim yang dibentuk bjb juga pada akhirnya menjadi talent scout bagi para wirausahawan baru. “Banyak banget anak muda yang membutuhkan ini, tapi mereka bingung mau nambah kemana? Bjb bisa memfasilitasi ini,” katanya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya mencetak pengusaha baru demi mengokohkan geliat ekonomi di Jawa Barat. Dari target 100.000 wirausahawan , Pemprov mengklaim telah berhasil mencetak sebanyak 60.000 ribu wirausahawan baru melalui program tersebut.
Setiap tahun, kata dia, Pemprov Jabar menargetkan ada 20 ribu wirausahwan baru. Sehingga dalam lima tahun ada 100 ribu wirausawahan baru di Jawa Barat. "Sekarang ini sudah ada 60 ribu pelaku wirausahwan baru yang berhasil kita cetak," katanya.