Selasa 10 May 2016 14:08 WIB

Gagalkan Perompakan, TNI AL Bawa Pelaku ke Surabaya

Rep: Reza Irfa Widodo/ Red: Teguh Firmansyah
MV Hai Soon 12
Foto: Dispenal
MV Hai Soon 12

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan informasi dan kerja sama dari Badan Keamanan Laut (Bakamla), TNI AL berhasil menggagalkan upaya perompakan terhadap kapal berbendera Singapura, KM Hai Soon 12, di sekitar perairan Kalimantan, tepatnya di Tanjung Puting, Kalimantan Selatan. TNI AL, melalui KRI Untung Suropati-372 mengamankan sembilan pelaku yang rata-rata merupakan WNI.

Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI, Edi Sucipto, KRI Untung Suropati-372 langsung bergerak begitu mendapatkan informasi dari Bakamla. Sebelumnya, MV Hai Soon 12 bergerak dari Singapura menuju Dumai. Namun, pada saat melintasi Selat Karimata, MV Hai Soon 12 tidak lagi melakukan komunikasi.

''Akhirnya melalui data yang diperoleh dari Automatic Identification System (AIS), kapal tersebut terdeteksi di wilayah perairan Tanjung Puting dengan nama yang sudah diganti menjadi KM AISO,'' tutur Kadispenal dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (10/5).

Perubahan nama kapal tersebut dilakukan oleh para pelaku perompakan untuk mengelabui aparat keamanan. Rencananya, para perompak akan memindahkan muatan dari MV Hai Soon 12, berupa 200 kilo liter minyak, ke kapal berbendera Malaysia, MT Marine Gas Oil.

Saat ini, MV Hai Soon 12, beserta sembilan orang pelaku perompakan yang diamankan di KRI Untung Suropati-372 tengah berlayar menuju Surabaya, guna melaksanakan investigasi lebih lanjut,'' ujar Edi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara oleh personel TNI AL, sembilan pelaku perompakan tersebut adalah WNI. Mereka adalah Mustofa (asal Buton), Alimudin (Buton), Ali (Buton), Anur (Bugis), Yanto (Buton), Andika (Buton), Moh Nurhadi (Tanjung Uban), Niko (Wakatobi), dan Agus (Aceh).

Lebih lanjut, Kadispenal menjelaskan, dalam perannya sebagai penegak hukum di laut, TNI AL akan menindak tegas setiap pelanggaran yang terjadi di wilayah perairan yuridiksi Indonesia. Pengamanan itu pun dilakukan melalui patroli. ''TNI AL terus menggelar patroli guna menjaga keamanan di wilayah teritorial Indonesia,'' ujarnya.

Baca juga, 10 WNI Sandera Abu Sayyaf Akhirnya Dibebaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement