REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan Bank Infrastruktur Syariah atau Islamic Infrastructure Bank dinilai strategis buat Indonesia jika Indonesia bisa memanfaatkannya dengan baik. Keberadaan kantor pusat bank ini di Indonesia akan lebih bagus lagi karena menaikkan daya tawar Indonesia.
Direktur Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syariah (CIBEST) IPB Irfan Syauqi Beik menjelaskan, Islamic Infrastructure Bank strategis bagi Indonesia karena selain bersifat multilateral, Indonesia juga sedang butuh pembiayaan pembangunan infrastruktur hingga sekitar Rp 6.000 triliun dalam lima tahun ke depan.
Di sisi lain, alokasi dana APBN dan BUMN untuk infrastruktur terbatas. Maka Indonesia membutuhkan alternatif pembiayaan, apalagi ini pembiayaan syariah.
Manfaat keberadaan Islamic Infrastructure Bank kelak akan bergantung kemampuan Indonesia memanfaatkannya.
Irfan sangat berharap keberadaan Islamic Infrastructure Bank bisa dimanfaatkan maksimal.
''Jangan justru malah mengambil langkah yang tidak strategis seperti membangun kereta cepat Jakarta-Bandung padahal daerah di luar Jawa masih butuh pembangunan jalan. Pemanfaatkan Islamic Infrastructure Bank harus jadi daya ungkit ekonomi nasional,'' tutur Irfan, Kamis (12/5).
Soal lamanya pembahasan pembentukan bank ini bersama Bank Pembangunan Islam (IDB) dan Turki, Irfan melihat tiap pihak punya kepentingan masing-masing. Bagi Turki, setelah dikenal dengan kebudayaan Islam, keberadaan kantor pusat Islamic Infrastructure Bank akan memperluas pengaruh politik mereka.
Irfan juga menilai wajar jika Indonesia menawarkan modal awal dalam jumlah besar. Ia yakin pemerintah sudah berhitung. Agar dominan, Indonesia memang harus berkontribusi modal besar. Yang penting, semua cost and benefit dijelaskan secara transparan kepada publik.
Dengan menjadi penyumbang modal besar, kesempatan menempatkan kantor pusat di Indonesia makin besar dan membawa dampak secara politik dan ekonomi bagi Indonesia. Apalagi, dalam APBN pun ada alokasi investasi negara. ''Indonesia bisa jadi lebih berpengaruh dan lebih berpeluang atas aneka kesempatan bertaraf internasional dan SDM keuangan syariah Indonesia bisa punya kesempatan berada di sana,'' kata Irfan.