REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo melakukan pelatihan kepada 30 orang relawan siaga bencana, guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana di daerah itu.
Kepala BPBD Provinsi M Nadjamudin, Jumat mengatakan, salah satu upaya pemerintah provinsi dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, khususnya di wilayah rawan bencana dengan terus memfasilitasi pemberdayaan masyarakat menuju desa tangguh bencana.
"Ini merupakan salah satu bentuk koordinasi peningkatan kapasitas sumberdaya relawan di daerah," kata Nadjamudin.
Salah satu contohnya adalah kegiatan fasilitasi yang dilaksanakan di Desa Haya Haya Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, mengingat daerah tersebut salah satu wilayah rawan bencana banjir.
Sehingga untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di lokasi rawan bencana, pelatihan ini dilaksanakan secara marathon selama 10 hari dengan metode pembelajaran orang dewasa.
"Mereka dilatih langsung oleh fasilitator yang telah terlatih melalui fasilitasi BNPB pusat," ujarnya.
Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini, selain dilatih langsung BPBD, mereka juga dilatih oleh LSM yang bergerak penanggulangan bencana, unsur perguruan tinggi serta dari Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI).
Pada kesempatan itu mereka juga mendapat alat komunikasi berupa 1 set ric icon, Dua unit Pesawat "Handy Talkie", yang nantinya akan digunakan sebagai wadah dalam melaparkan informasi kejadian saat bencana.