Sabtu 14 May 2016 12:00 WIB

Empat Poin Kesepakatan Empat Balon Ketum Golkar

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bilal Ramadhan
 Sembilan orang bakal calon Ketua Umum mengikuti sosialisasi Munaslub kepada para bakal calon Ketua Umum DPP Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sembilan orang bakal calon Ketua Umum mengikuti sosialisasi Munaslub kepada para bakal calon Ketua Umum DPP Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA — Empat bakal calon ketua umum Partai Golkar sudah membuat kesepakatan tertulis. Mereka adalah Airlangga Hartarto, Syahrul Yasin Limpo, Mahyudin dan Aziz Syamsuddin. Keempatnya sepakat untuk bersama di munaslub kali ini.

Sekretaris Tim Sukses Syahrul Yasin Limpo, La Kama Wiyaka mengatakan, ada empat poin yang menjadi kesepakatan tertulis oleh empat bakal caketum tersebut. Pertama, keempatnya sepakat menjadikan munaslub sebagai munas rekonsiliasi.

“Kedua, kalau ada salah satu yang terpilih jadi Ketua Umum, semua akan diakomodasi,” tutur Wiyaka di Nusa Dua Bali, Sabtu (14/5).

Wiyaka menambahkan, poin selanjutnya adalah keempat bakal caketum tersebut sepakat tidak akan membentuk partai baru pasca dilaksanakan munaslub. Lalu poin terakhir adalah keempatnya sepakat untuk tetap bermitra dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Kesepakatan itu dilakukan secara tertulis saat empat bakal caketum bertemu di Makasar, sekitar bulan Maret lalu. Jadi kesepakatan tertulis sudah dibuat jauh sebelum panitia menyepakati tanggal pelaksanaan munaslub.

“Kesepakatan dibuat sebelu ditetapkan jadi bakal caketum, belum ada tanggal munaslub,” ujar dia.

Sampai saat ini, kata Wiyaka, empat bakal caketum belum menentukan sikap untuk berkoalisi dengan bakal caketum lain. Keempatnya juga belum membahas soal kemungkinan kesepakatan itu menjadi satu koalisi sendiri untuk mengusung calon ketua umum.

“Sampai saat ini belum ada komunikasi koalisi, tadi malam pertemuan timses SYL (Syahrul Yasin Limpo) juga belum mengerucut nama,” imbuh dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement