REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- PT PLN wilayah Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah berlakukan jadwal pemadaman antara 6-16 jam sehari akibat kerusakan mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
"Jadwal pemadaman yang baru itu sudah diberlakukan karena kondisi mesin PLTD cuma bisa melayani separuh warga Muara Teweh dan sekitarnya saja," kata Manajer PT PLN Muara Teweh Tatok Winarko di Muara Teweh, Sabtu (14/5).
Jadwal pemadaman ini dilakukan Rabu (14/5) sampai 22 Mei 2016 dengan waktu pemadaman tiga jadwal yakni mulai pukul 08.00-16.00 WIB, kemudian jam 16.00-24.00 WIB serta pukul 00.00-08.00 WIB pagi. Kawasan yang menjadi lokasi pemadaman tersebut terbagi dalam dua grup yakni sejumlah jalan dalam kota Muara Teweh, sejumlah desa dan kecamatan di daerah setempat.
"Dua kelompok kawasan pemadaman ini porsinya sama yakni ada yang kena pemadaman pukul 08.00- 6.00 WIB (6-8 jam) dan jam 16.00-24.00 WIB hingga pukul 00.00-08.00 WIB (maksimal 16 jam) sehingga padam dalam sehari rata-rata 12 jam," katanya.
Tatok menjelaskan kondisi mesin PLTD Muara Teweh saat ini 5.100 kilo watt (KW) dengan beban keseluruhan 8.500 KW (60 persen), sehingga kalau dibagi dua seharusnya masing-masing 4.250 KW. Tapi karena kondisi padam, begitu beban dimasukan beban seharusnya 4.250 KW namun kondisi yang ada langsung naik menjadi 4.800-5.000 KW, sehingga listrik mengalami defisit yang parah dan jadwal pemadaman bergilir pada malam hari tidak diberlakukan.
"Jadi beban mesin 60 persen itu akan digunakan sekitar 50 persen untuk melayani pelanggan umum atau masyarakat secara bergiliran dan 10 persen beban untuk pelayanan umum dan fasilitas publik seperti Rumah Sakit Umum Daerah, PDAM, Kantor Bupati, DPRD, Polres, Kodim, Koramil dan Polsek," ujarnya.