REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebanyak 51 negara Muslim mengeblok 11 organisasi gay dan transgender untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi di PBB bulan depan dalam isu penanganan AIDS. Hal itu memicu protes dari Amerika Serikat, Kanada dan Uni Eropa.
Mesir dalam suratnya ke presiden Majelis Umum PBB mengatakan, atas nama Organisasi Kerja Sama Islam, mereka menolak partisipasi 11 grup itu. Tidak disebutkan alasan penolakan.
Namun Duta Besar Amerika Serikat di PBB Samantha Power menulis kepada Presiden Majelis Umum PBB Mogens Lykketoft, alasan pengeblokan itu ditengarai lantaran dukungan organisasi itu terhadap kelompok LGBT.
"Transgender memiliki 49 kali risiko terkena HIV dibanding masyarakat pada umumnya. Karena itu melarang organisasi tersebut dalam pertemuan hanya menghalangi upaya memberantas AIDS," ujarnya.
Pejabat PBB mengatakan, Uni Eropa dan Kanada juga menulis surat ke Lykketoft untuk memprotes keberatan negara-negara OKI yang di dalamnya terdapat Arab Saudi, Iran, Indonesia, Sudan dan Uganda.
Baca juga, Ini Pernyataan Manny Pacquiao yang Membuat Kelompok LGBT Marah.