REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf menyatakan harga daging di Makassar itu mengalami kenaikan, tapi tetap masih relatif murah dibandingkan daerah lainnya.
"Harga daging di Makassar itu tetap masih yang termurah kalau kita membandingkannya dengan daerah lainnya di Indonesia dan kalau bisa kenaikannya jangan terlalu besar," ujarnya saat menjadi pembicara pada diskusi di Kantor KPD KPPU Makassar, Jumat (20/5).
Syarkawi Rauf bersama komisioner lainnya Nawir Messi dan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang serta Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Sulsel Zulkarnain Arif berharap Sulsel tetap mempertahankan stok daging menjelang Ramadhan dan Lebaran.
Diungkapkannya, sebelum ke Makassar, pihaknya terlebih dahulu berkunjung ke Jambi untuk memantau ketahanan pangan di sana dan hasilnya, harga daging yang dipantaunya berada pada kisaran harga Rp 120 ribu per kilogram.
Sedangkan harga daging di Makassar setelah adanya kenaikan hanya sekitar Rp 95 ribu per kilogram dari harga semula yakni Rp 90 ribu. Namun, angka itu pun dikhawatirkan akan naik lagi.
"Harga dagingnya sudah naik tapi itu masih cukup murah. Di Jambi itu tidak kurang dari Rp120 ribu perkilogramnya. Yang harus dijaga sekarang supaya harganya itu tidak lagi meroket dan itu tugas KPPU bersama pemerintah," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pemotong Ternak di Rumah Potong Hewan (RPH) Makassar Jufri Pabe mengatakan kenaikan harga daging ini tidak terlepas dari naiknya harga ternak.
Menurut dia, semua daging ternak yang dijual di pasaran di kota ini berasal dari daging yang dipotong di RPH Makassar dan adapun harga yang dipasaran juga menyesuaikan dengan harga dari daerah.
"Jadi kami di sini sebagai asosiasi pemotong ternak di RPH Makassar itu hanya sebatas membeli hewan ternak dan memotongnya kemudian menjualnya lagi. Kita sudah menyesuaikan dengan harga ternak dari daerah sebelum di lempar ke pasaran," katanya.
Jufri yang juga anggota DPRD Makassar itu mengaku jika kenaikan harga daging masih memungkinkan terjadi pada Ramadhan atau Lebaran Idul Fitri nanti.
Namun semuanya itu masih akan bergantung dengan ketersediaan stok ternak dari daerah serta harga yang ditawarkan para pedagang ternak.