REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebuah jet Egypt Air memberikan serangkaian sinyal yang menunjukkan bahwa asap ditemukan di pesawat itu sebelum pesawat jatuh ke laut Mediterania pada Kamis, kata badan penyelidik kecelakaan udara Prancis (BEA), Sabtu (21/5).
Juru bicara BEA mengatakan sinyal-sinyal itu tidak mengindikasikan penyebab timbulnya asap atau api di dalam pesawat. Jet, yang sedang dalam perjalanan dari Paris menuju Kairo, itu jatuh ke laut dengan membawa 66 orang di dalamnya. Namun, sinyal tersebut memberikan petunjuk pertama tentang apa yang terjadi pada saat-saat sebelum pesawat jatuh.
Seorang sumber di kalangan penerbangan mengatakan adanya api di pesawat kemungkinan menjadi faktor yang memunculkan sinyal-sinyal peringatan sementara ledakan tiba-tiba keumungkinan tidak akan memunculkan sinyal peringatan. Para pejabat menekankan bahwa tidak ada skenario, termasuk ledakan, yang dikesampingkan.
Mesir mengatakan angkatan lautnya telah menemukan jasad manusia, serpihan pesawat serta barang-barang pribadi penumpang mengapung di lautan Mediterania, sekitar 290 kilometer di utara Alexandria. Militer Mesir pada Sabtu (21/5) mengeluarkan foto-foto di halaman Facebook resminya berupa benda-benda yang ditemukan, termasuk serpihan biru penanda Egypt Air, kain kursi dengan desain berwarna khas maskapai tersebut, serta sebuah jaket kuning.