REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo pada 2016 dapat 'suntikan' dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 3,3 miliar. Dan itu untuk pembangunan gedung serta tempat penjemuran hasil budidaya rumput laut. "Selain itu di bidang budidaya kita dapat dana tugas pembantuan dari pusat juga sebesar Rp 1,8 miliar," ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pohuwato, Bahari Gobel, Selasa (24/5).
Kedua paket tersebut semuanya untuk pengembangan budidaya rumput laut yang ada di daerah tersebut. Mengingat dua tahun belakangan budidaya tersebut sempat 'meredup' perkembangannya. "Dan untuk dua tahun ke depan kami sementara kembangkan hasil laut tersebut dengan dana yang sudah tersedia," katanya.
Ia menambahkan, cuaca dalam hal ini juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut. Misalnya ombak yang besar bisa membuat rumput laut hancur dan terancam gagal panen. "Akibat dari dampak cuaca, para pembudidaya lebih memilih rumput laut yang praktis dikelola meski harga jualnya lebih murah," jelasnya.
Dalam hal ini rumput laut jenis Cottoni yang lebih praktis dan murah. Sementara jenis Spinosum jauh lebih mahal dan sulit di budidaya.
"Sementara peran dinas dalam budidaya rumput laut, yakni telah menurunkan delapan orang untuk pendampingan di masyarakat," katanya. Sejauh ini sudah ada 15 kelompok yang mendapatkan pendampingan dan pembinaan terkait budidaya rumput laut dengan dana yang tersedia.