Rabu 25 May 2016 17:41 WIB

Harga Bawang dan Gula Aren Meroket di Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Karta Raharja Ucu
Pekerja memindahkan bawang merah yang siap dijual dalam operasi pasar di Gudang Bulog Divre Jakarta, Senin (16/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Pekerja memindahkan bawang merah yang siap dijual dalam operasi pasar di Gudang Bulog Divre Jakarta, Senin (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ramadhan belum datang, namun harga bawang merah dan putih serta gula aren di pasar tradisional Kota Bandar Lampung terus meroket. Bahan kebutuhan dapur rumah tangga dan rumah makan tersebut membuat resah ibu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebelum bulan puasa.

Pemantauan Republika di Pasar Induk Tamin dan Pasar Pasir Gintung, Rabu (25/5), harga bawang merah dan bawang putih sudah menembus angka Rp 45 ribu per kg. Harga tersebut akan naik lagi sepekan menjelang Ramadhan yang menurut jadwal pada 6 Juni mendatang.

Kenaikan harga juga terjadi pada gula aren. Pedagang gula aren sudah menaikkan harganya mencapai Rp 38 ribu per kg, padahal pada hari biasa gula aren tersebut hanyak Rp 25 ribu per kg. Sedangkan harga cabai merah mengalami penurunan hanya Rp 15 ribu – Rp 18 ribu per kg. Sedangkan harga cabai rawit masih pada kisaran Rp 20 ribu – Rp 23 ribu per kg.

Menurut Rasiman, pedagang bahan kebutuhan dapur rumah tangga di Pasar Tamin, harga bawang merah, bawang putih dan gula aren menjadi naik karena permintaan selalu meningkat dan pasokan juga tersendat. “Harga pada naik semua apalagi bawang dan gula aren,” ujarnya.

Gula aren yang biasa harga Rp 22 ribu – Rp 25 ribu per kg, saat ini sudah mencapai Rp 38 ribu per kg. Kenaikan harga gula aren karena banyak pedagang dan ibu rumah tangga menyetok gula aren untuk kebutuhan pada bulan Ramadhan untuk berbagai jenis makanan olahan.

Kenaikan dua komoditas andalan rumah tangga tersebut, membuat resah di kalangan ibu rumah tangga. Menurut Nina, ibu rumah tangga di Gedung Air, harga bawang akan kembali naik semakin dekat dengan bulan Ramadhan.

“Biasanya harga bahan pokok terus naik sampai puasa,” ujarnya.

Ia mengaku, bawang putih dan merah menjadi andalan kebutuhan dapur rumah tangga sehari-hari. Padahal, ujar dia, kebutuhan untuk bulan puasa masih lama, namun harga-harga sudah naik duluan.

“Harga bawang merah dan putih sudah sama Rp 45 ribu per per kg, biasanya hanya Rp 30 ribu sampai Rp 34 ribu kg,” katanya.

Warga berharap pemerintah mengendalikan harga beberapa komoditas dapur rumah tangga seperti bawang dan cabai, dan lainnya. Kenaikan selalu dipicu menjelang bulan Ramadhan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement