REPUBLIKA.CO.ID, POZZALLO -- Save the Children mengatakan ada kapal migran berpenumpang 400 orang yang tenggelam, Sabtu (29/5). Kelompok NGO ini mendapat informasi dari migran yang diselamatkan pekan ini dari Laut Mediterania.
Mereka mengatakan melihat kapal migran lain yang sangat penuh penumpang tenggelam. Sejauh ini ada tiga kapal migran yang sudah dikonfirmasi tenggelam. Lebih dari 60 jenasah sudah dievakuasi, termasuk tiga bayi.
Ratusan lain masih dinyatakan hilang. Kehilangan ini belum termasuk kapal yang dilaporkan migran di atas. Juru Bicara Save the Children, Giovanna Di Benedetto mengatakan kemungkinan tenggelam kapal keempat pada Kamis belum dilaporkan.
Kapal yang diselamatkan berlayar bersama kapal nelayan dan kapal karet dari Sabratha di Libya pada Rabu malam. Menurut wawancara pada Sabtu dengan 600 korban selamat, ada dua kapal lain di pelabuhan Sicilian, Pozzallo.
Mereka mengatakan kapal karet memiliki motor namun kapal nelayan yang lebih kecil tidak. Kapal itu memuat sekitar 400 migran dan terikat dengan kapal lain yang lebih besar. Kapal ini memuat lebih banyak sekitar 500 migran.
Ketika kapal kecil mulai digenangi air, kapten kapal yang lebih besar memerintahakan untuk memotong ikatan. Sehingga mereka tenggelam. Kedua kapal ini terbiarkan lama sebelum datang tim penyelamat.
"Banyak sekali perempuan dan anak-anak di sana," kata korban selamat pada Di Benedetto. Ia mengatakan telah mengumpulkan testimoni dari sejumlah migran baik dari yang menumpang kapal karet maupun kapal nelayan. "Mereka mengatakan hal yang sama," katanya.
Di bawah perintah pengadilan Ragusa, polisi telah menangkap seorang yang diduga kapten kapal. Polisi juga mewawancarai saksi. Penjaga pantai mengatakan telah menyelamatkan 700 migran.
Paus Francis telah bertemu dengan anak-anaknya. Paus kemudian mendesak penduduk untuk menerima migran karena mereka tidak berbahaya, namun dalam bahaya, dikutip dari Reuters.