REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina terpilih Rodrigo Duterte menegaskan, jurnalis yang menerima suap atau terlibat dalam aktivitas korupsi lainnya layak untuk menjadi target pembunuhan. Pernyataan Duterte disampaikan saat jumpat pers di Davao.
"Jangan hanya kalian Jurnalis Anda tidak akan dibunuh," ujarnya kemarin, ketika ditanya masalah terkait pembunuhan awak media di negara itu.
Filipina merupakan salah satu negara paling berbahaya buat jurnalis. Setidaknya ada 174 kasus pembunuhan sejak diktator Ferdinand Marcos jatuh tiga dekade lalu. "Mereka yang terbunuh pasti terkait sesuatu. Anda tidak akan dibunuh jika tidak berbuat salah," kata Duterte.
Ia menilai banyak jurnalis di Filipina terlibat praktik korupsi. Menurutnya, Konstitusi tidak akan mampu menolong jurnalis jika mereka tak menghargai konstitusi.
"Mereka yang terbunuh pasti terkait sesuatu," katanya.
Baca juga, Duterte: Presiden Filipina Terpilih yang Merengek di Makam Ibu.