REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) per Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,24 persen. Dengan angka itu, maka inflasi tahunan tercatat 3,33 persen.
Kepala BPS Suryami mengatakan, dari 82 kota, 67 di antaranya mengalami inflasi, sedangkan deflasi terjadi di 15 kota. Inflasi tertinggi terjadi di Pontianak sebesar 1,67 persen dan inflasi terendah di Singaraja dan Palangkaraya 0,02 persen. Sementara deflasi tertinggi di Sorong 0,92 persen.
"Inflasi tahun ke tahun yang besarnya 3,3 persen adalah inflasi yang terendah sejak 2009. Ini akan menentukan inflasi di akhir tahun, tapi pemerintah tetap harus menjaga agar inflasi bulan-bulan selanjutnya bisa dikontrol," ujar Suryamin dalam jumpa pers, di Jakarta, Rabu (1/6).
Harga bahan makanan pada Mei tercatat menyumbang inflasi sebesar 0,3 persen. Kenaikan ini dikarenakan adanya nilai padi-padian, beras, ikan segar, maupun ikan olahan yang harganya sedikit meningkat.
Sektor makanan juga mencatat inflasi sebesar 0,58 persen, sedangkan perumahan, listrik, dan air 0,02 persen, sandang 0,04 persen, kesehatan 0,27 persen, pendidikan 0,03 persen, dan transportasi 0,21 persen.
"Kenaikan di sektor makanan jadi karena ada peningkatan pada harga gula pasir. Sedangkan tansportasi ini inflasi cukup tinggi karena ada peningkatan harga transportasi baik antara kota dalam provinsi maupun antarkota luar provinsi," kata Suryamin