Sabtu 04 Jun 2016 21:48 WIB

Populasi Penyu Indonesia Terus Menurun

Red: Nur Aini
Ratusan anak penyu berjalan menuju pantai. (ilustrasi)
Foto: Republika/Nur Aini
Ratusan anak penyu berjalan menuju pantai. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Penelitu ungkap populasi penyu di Indonesia, dilihat dari jumlah sarang telurnya, mengalami kecenderungan penurunan setiap tahun.

"Dari hasil pemantauan sampel terhadap populasi penyu di Papua, Kalimantan Timur, serta Jawa Barat, menunjukkan adanya kecenderungan penurunan," kata peneliti penyu dari Universitas Udayana Windia Adnyana dalam seminar mengenai konservasi penyu bertajuk "Love Sea Turtle, Save Sea Ecosystem" di Yogyakarta, Sabtu (4/6).

Menurut dia, berkurangnya populasi penyu di Indonesia antara lain disebabkan adanya interaksi dengan aktivitas penangkapan ikan. Banyak penyu yang mati karena tersangkut jaring ikan. "Selain itu juga disebabkan limbah bekas jaring ikan di laut yang kerap disebut 'Ghost Nets' banyak menjerat penyu-penyu hingga mati sia-sia," kata dia.

Windia menyebutkan spesies penyu yang paling berisiko mengalami kepunahan hingga saat ini adalah penyu belimbing (Dermochelys Coriacea) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Penurunan populasi itu, menurut Windia, antara lain dipicu semakin berkurangnya habitat penyu di pantai akibat terus naiknya permukaan air laut. "Sehingga untuk menetaskan penyu jenis itu membutuhkan relokasi ke tempat penetasan buatan," kata Windia.

Berdasarkan data dari World Wildlife Fund for Nature (WWF) periode 2007-2011 populasi penyu belimbing di Indonesia cenderung menurun, dengan jumlah sarang per tahun di Jamursba Medi, Warmon, Papua berkisar antara 1.385 hingga 2.062. Penurunan populasi penyu jenis itu disebabkan sarang telurnya sebagian dirusak oleh predator babi, anjing, dan biawak, serta akibat abrasi pantai. "Penyu jenis blimbing lebih susah menyesuaikan kondisi pantai untuk bertelur karena kondisi badannya yang besar," kata dia.

Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Daerah Istimewa Yogyakarta Suwarman Partosuwiryo mengatakan untuk mempertahankan populasi satwa dilindungi itu, DIY telah membentuk zona konservasi penyu di Bantul, Gunung Kidul, dan Kulon Progo. Ia menyebutkan hingga saat ini ada empat janis penyu yang kerap mendarat di sepanjang pantai di DIY yakni penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu hijau (Chelonia mydas) serta penyu belimbing (Dermochelys Coriacea)

Di sepanjang garis pantai di DIY yang mencapai 113 kilometer, menurut dia, cuma ada enam titik pendaratan penyu yakni di Pantai Pelangi, Pantai Samas, Pantai Gua Cemara, dan Pantai Pandansimo (Bantul), Pantai Trisik, Pantai Congot (Kulonprogo), dan Pantai Drini (Gunung Kidul). "Kami juga telah melarang berbagai aktivitas seperti kegiatan tambak di sepanjang jalan migrasi penyu yang biasanya datang ke darat antara April hingga Juni," kata Suwarman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement