Ahad 05 Jun 2016 14:10 WIB

Keliru Ahok Larang Sekolah Wajibkan Jilbab

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Damanhuri Zuhri
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil anzar Simanjuntak (kanan)
Foto: Republika/ Darmawan
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil anzar Simanjuntak (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan Ramadhan adalah bulan pelatihan bagi umat Islam. Untuk itu, Dahnil menganggap jika ada sekolah yang mewajibkan siswi Muslimnya mengenakan jilbab selama Ramadhan adalah hal lumrah.

Lewat kebijakan tersebut, kata Dahnil, sekolah hendak melatih para siswinya menunaikan syariat Islam sebagai seorang Muslimah. "Keliru kalau Pak Ahok melarang usaha sekolah yang mewajibkan siswinya mengenakan jilbab saat Ramadhan, karena itu instrumen pelatihan untuk umat Islam," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (5/6).

Ahok menyatakan pelarangan tersebut lantaran pengenaan jilbab adalah panggilan iman dan dia tak ingin siswi Muslim terkesan 'main-main' memakainya. Dalam konteks ini, Dahnil meminta Ahok tak perlu mengajarkan pemahaman Islam.

"Yang harus dipahami itu adalah sebuah kewajiban dan instrumen latihan. Memang betul itu (pemakaian jilbab) adalah panggilan iman, tapi untuk anak-anak harus dilatih. Ada proses pendidikan dan pelatihan di sana," jelas Dahnil.

Ahok menyampaikan larangan tersebut saat memberi pengarahan kepada 1.700 kepala sekolah TK, SD, SMP, SMA, SMK dan pejabat struktural eselon III serta IV di lingkungan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, di Gedung Yayasan Budha Tzu Chi, Sabtu (4/6). Ahok melarang sekolah-sekolah negeri memaksa siswinya mengenakan jilbab. Menurut dia, pemakaian kerudung adalah panggilan iman dan sekolah tidak bisa memaksanya.

Dia tidak ingin pemaksaan tersebut membuat siswi asal-asalan mengenakan kerudung. Larangan serupa sudah pernah Ahok terapkan saat menjadi Bupati Belitung Timur pada 2006 dimana 93 persen penduduknya mayoritas Muslim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement