REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Setelah terjadi tumbangnya tujuh pohon di beberapa titik Kota Bogor, Senin (6/6), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor terus malakukan antisipasi. Pencegahan juga dilakukan supaya terhindarnya korban akibat pohon tumbang.
"BPBD terus optimalkan kesiapan personel kami agar lebih waspada lagi dengan terjadinya pohon tumbang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Gandjar Gunawan kepada Republika.co.id, Selasa (7/6).
Dia menjelaskan, kesiapan personel BPBD Kota Bogor juga didukung dengan perlengkapan yang memadai. Sehingga, kata Gandjar, hal kesigapan tersebut bisa mempercepat penanganan ke lokasi bencana.
Sementara itu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor mengungkapkan kejadian tumbangnya pohon tersebut karena angin kencang. "Kecepatan angin saat itu diperkirakan mencapai 90 km per jam dan hujan juga deras," kata Kepala Seksi Pemeliharaan Taman DKP Kota Bogor Erwin Gunawan.
Ketujuh pohon yang tumbang berada di berbagai titik lokasi di kawasan Bogor Tengah dan Bogor Utara. Menurut Erwin, paling parah terjadi di depan showroom mobil di Jalan Pajajaran.
"Disitu empat kendaraan tertimpa pohon cemara norflok yang ikut tumbang. BPBD Kota Bogor langsung menerjunkan dua tim ke lokasi, segera setelah diperoleh informasi," jelas Erwin.
Sementara itu, penanganan tumbangnya pohon tersebut baru bisa diselaikan menjelang Maghrib. Erwin mengatakan, banyaknya pohon yang tumbang dan patah membuat pengerjaan sedikit terhambat.
Diketahui, tujuh pohon tumbang di beberapa titik Kota Bogor terjadi pada pukul 13.00 WIB Selasa (6/6). Tujuh pohon tumbang tersebut masing-masing di depan Kampus IPB Baranangsiang, di Jalan Pajajaran RT 03/04, di depan show room mobil Jalan Pajajaran, di depan SMK PGRI 2, Jalan Galunggung RT 03/04 Taman Kencana, di depan Kantor Balitnak, dan di Villa Indah Pajajaran RT 05/06 Kota Bogor.