REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, kejadian semburan lumpur yang disertai gas di Balikpapan, Kalimantan Timur, akibat pengeboran sumur. BNPB mengatakan, ini bukan kali pertama semburan lumpur disertai gas terjadi di daerah tersebut.
"Kejadian semburan gas dan lumpur pada saat ada pengeboran sumur oleh masyarakat di Balikpapan ini bukan kejadian yang pertama," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (10/6).
Ia mengungkapkan, sebelumnya, semburan serupa pernah terjadi di Aceh, Samarinda, dan daerah lain di Kalimantan Timur. Sutopo menjelaskan, kejadian itu disebabkan adanya lapisan kedap air (impermeable) yang berada di atas air dalam sistem akuifer air tanah. Kondisi tersebut membuat air tidak bisa keluar, lantas terperangkap dalam sedimen dan tidak dapat mengalami pembatuan (litifikasi).
Dampaknya, Sutopo menjabarkan, saat terjadi getaran atau sesuatu yang menembus lapisan endapan, maka terjadi kontak antara lapisan dan benda yang berada di permukaan. Jika ada tekanan lapisan sedimen tinggi, maka dorongan untuk melepaskan (yang terkandung) tercipta dan akhirnya muncul semburan lumpur di permukaan.