REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Indonesia, Siti Nurbaya menutup Pekan lingkungan hidup dan kehutanan (PLHK) ke-20 Tahun 2016' di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Tema PLHK tahun ini sesuai dengan Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia Indonesia 2016 yaitu 'Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar untuk Kehidupan', yang sejalan dengan tema internasional yang ditetapkan Program Lingkungan PBB (UNEP) 'Go Wild for Life'.
Siti Nurbaya mengatakan, pada saat ini isu lingkungan hidup sejajar dengan isu demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM). Hal ini seiring dengan arus demokratisasi di Indonesia yang memerlukan partisipasi aktif masyarakat dan sesuai dengan amanat undang-undang dasar (UUD) 45 yang menjamin masyarakat untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
''Untuk menjawab tantangan tersebut maka sudah sangat tepat penyatuan lingkungan hidup dan kehutanan yang merupakan penunjang kehidupan masyarakat,'' ujar Siti seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (12/6).
Upaya pengarus-utamaan lingkungan hidup ini dinilai sudah sangat marak di tingkat global yang didorong oleh UNEP, dalam hal ini Indonesia tidak tertinggal. Indonesia memiliki berbagai instrumen pengelolaan lingkungan hidup termasuk kampanye. Salah satunya melalui PLHK, yang tahun ini keunikannya adalah dengan adanya kebun binatang mini (minizoo) dan kehadiran dua ekor gajah. Siti Nurbaya juga menyinggung lingkungan hidup pada tataran global sebagai bagian dari ketertiban dunia dimana Indonesia memiliki posisi terdepan.
''Di sisi lain, Indonesia tetap menjaga kedaulatan yang salah satu artinya setiap pelanggar lingkungan hidup harus ditindak. Namun tidak boleh juga ada warga negara yang berada di Indonesia diadili di negara lain,'' katanya.
Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ke-20 Tahun 2016 merupakan bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni. Kegiatan ini dikunjungi oleh sekitar 30.000 orang yang terdiri dari pemerintah daerah, dunia usaha, kelompok masyarakat sipil, anak-anak sekolah, serta masyarakat umum dalam kurun waktu empat hari.
Berbagai seminar yang dilaksanakan selama pekan ini dengan mengangkat tema Konvensi Minamata, Pengelolaan Persampahan, Bahan berbahaya dan beracun (B3) dan Limbah B3.
Selain itu, tema lain yang diusung diantaranya aksi adaptasi perubahan iklim, instrumen ekonomi, bioenergi serta acara interaktif dengan tema 'Tumbuhan dan Satwa Liar, Perbaikan Kualitas Air' serta Workshop dan lomba Ecodriving rally.
Kegiatan lain yang dilakukan adalah lomba Menggambar dan mewarnai serta lomba insinyur cilik. Pekan LHK ini juga mengusung konsep Less Waste Event, yaitu upaya pengelolaan sampah selama kegiatan berlangsung sehingga meminimalisasi timbulan sampah ke tempat pengolahan akhir (TPA).
Dari kegiatan ini, jumlah sampah yang terkelola adalah sebanyak 215,3 kilogram (kg).
Dalam rangkaian memperingati hari lingkungan hidup pula, pada Sabtu (11/6), dilakukan pelepas liaran 40 ekor jalak putih, penyerahan orangutan pasca repatriasi dari Thailand dan Kuwait kepada Lembaga Konservasi sebanyak 17 ekor. Juga Kakatua yang berasal dari masyarakat (save jacob), serta Penitipan Harimau yang bernama Giring dari Bengkulu untuk mendapatkan perawatan dan penanganan kondisi kesehatannya.