Rabu 15 Jun 2016 07:08 WIB

40 Luka dalam Demo Ricuh Buruh di Paris

Rep: Puti Almas/ Red: Angga Indrawan
Demo buruh di Paris, Rabu (15/6).
Foto: reuters
Demo buruh di Paris, Rabu (15/6).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Protes atas adanya rencana perubahan Undang-undang Ketenagakerjaan Prancis di Ibu Kota negara itu berakhir dengan bentrokan, Selasa (14/6). Setidaknya 40 orang luka-luka dalam peristiwa ini, termasuk diantaranya adalah 29 petugas kepolisian.

Sebanyak 75 ribu pengunjuk rasa sebelumnya berkumpul di sepanjang jalan-jalan utama di Paris. Mereka menentang keras adanya reformasi buruh yang memudahkan pengusaha untuk merekrut sekaligus memecat pekerja.

Selain itu, dengan adanya kebijakan dalam undang-undang baru tersebut, para buruh harus bekerja dalam waktu yang lebih lama per hari. Namun, Majelis Nasional di Prancis telah mengesahkan aturan dan saat ini dalam proses peninjauan oleh senat.

Polisi mengatakan dalam aksi demonstrasi, banyak pengunjuk rasa yang mengenakan topeng. Mereka kemudian melakukan aksi anarksi dengan membakar benda dan mengahancurkan beberapa jendela di toko-toko.

Bahkan, pembakaran mobil kemudian juga dilakukan di sejumlah kawasan di Paris. Karena itu, polisi menembakkan gas air mata serta meriam air untuk mencegah aksi tersebut terus berlanjut.

Salah satu demonstrasi yang paling menonjol terjadi di sekitar Menara Eiffel. Akibatnya, salah satu tempat yang terkenal bagi wisatawan di seluruh dunia itu harus ditutup sementara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement