Kamis 16 Jun 2016 22:10 WIB

Kementerian BUMN Baru Serap 14,69 Persen Anggaran Belanja

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) bergegas menuju ruang rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/2).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) bergegas menuju ruang rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN menjadi salah satu kementerian yang minim menyerap anggaran. Hingga akhi Mei, Kementerian BUMN Baru mampu menyerap 14,69 persen.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang menggantikan Menteri BUMN Rini Soemarno, menjelaskan bahwa realisasi anggaran di Kementerian BUMN hingga bulan ke lima telah mencapi Rp 50,67 miliar atau 14,69 persen dari pagu awal 2016 sebesar Rp 345 miliar.

"Realisasi anggaran ini belum termasuk paket-paket pekerjaan yang sudah kontrak tapi belum jatum tempo termin pembiayaan sebesar Rp 34,79 miliar‎," kata Bambang di gedung DPR.

Dia menjelaskan, dalam realisasi anggaran per eselon I terbagi ‎untuk sekretarian dengan realisasi Rp38,92 miliar atau 23,47 persen dari target Rp 165,85 miliar, Deputi Bidang Usaha Agro dan Farmasi Rp 921,37 juta atau 4,61 persen dari target Rp 20 miliar.

Realisasi dari unit kerja Deputi bidang konstruksi dan sarana dan prasaran perhubungan sebesar Rp 751,36 juta atau 5,01 persen dari target Rp 15 miliar. Realisasi dari unit kerja Deputi bidang usaha jasa keuangan, jada survei, dan konsultan sebesar Rp 1,07 miliar atau 7,19 dari target Rp 15 miliar.

Realiasi dari unit kerja Deputi bidang usaha energi, logistik, kawasan dan pariwisata telah mencapai Rp 1,41 miliar atau 9,45 persen dari target Rp 15 miliar. Realisasi Deputi bidang usaha pertambangan, industri strategis, dan media sebesar Rp 1,18 miliar atau 7,95 persen dari target Rp 15 miliar.

Sedangkan untuk realisasi dari unit kerja deputi bidang restrukturisasi dan pengembangan usaha sebesar Rp 2,34 miliar atau 4,70 persen dari target hingga akhir tahun ini sebesar Rp 50 miliar, dan dari deputi bidang infrastruktur bisnis realisasinya sebesar Rp 4,03 miliar atau 8,21 persen dari target tahun ini sebesar Rp 49,14 miliar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement